Rabu, 23 November 2011

Sikap Muslim Menghadapi Kehilangan/Kefanaan Dunia

Bagaimana seorang Muslim menghadapi ketidakekalan/ kefanaan dunia, berupa kehilangan harta, pekerjaan, kesenangan, bahkan kehilangan orang-orang terdekat yang kita sayangi. Kehilangan adalah hal yang tidak setiap orang bisa mampu menghadapinya, sehingga mengakibatkan kesedihan yang berkepanjangan, menyalahkan diri sendiri, depresi ataupun stress. Hal tersebut terjadi karena ketidakmampuan menangkap siklus kehidupan yang selalu berubah, datang dan pergi.

Kata Mereka: Ahmadiyah adalah Islam Sejati

“Ahmadiyah adalah Islam sejati dan Islam yang hakiki ini hanya bisa berkembang melalui Ahmadiyah ini. Saya baru melihat Islam yang sebenarnya melalui Ahmadiyah, dan sebelum ini saya tidak pernah melihat ajaran seperti ini ditampilkan oleh kelompok-kelompok Islam lainnya. Dan apa yang mereka tampilkan adalah persaudaraan sejati, keikhlasan dan pengkhidmatan insaniyyat. Semuanya merupakan asas kehidupan bermasyarakat yang paling penting sekali. Orang-orang Ahmadiyah adalah perwujudan dari slogan Love for all hatred for none. Semua mazhab atau agama harus mengambil teladan dari mereka ini. (Menteri Luar Negeri dari Benin (Afrika) Dr H. Alexander (seorang Kristen)

"Kami Bukan Teroris!"

Kelompok pemuda yang berbasis di toronto berharap untuk menghilangkan mitos dan kesalahpahaman tentang Islam dan Alquran dengan mengadakan pameran Alquran ke Peterborough. Majelis Khuddamul Ahmadiyah Kanada, telah menyisir lingkungan di kanada selama muslim dingin, mencoba untuk menyebarkan Alquran.

"Kami telah menyisir lingkungan masyarakat mengutuk terorisme, mempromosikan perdamaian dan membawa kesadaran tentang Islam yang damai." ujar Rizwan Rabbani.

Musim dingin ketika cuaca dingin ekstrim, itu adalah waktu untuk memenangkan hati masyarakat. Anda pergi dan mengetuk pintu seseorang ketika cuaca -30C dan menjelaskan kepada mereka bahwa kami serius, kami bukan teroris, kami adalah orang yang baik-baik.

Gliese185 dan Alquran (Akankah Manusia Hidup di Luar Angkasa?)



Penemuan Gliese 185 mengisyaratkan kepada kita, Adakah kehidupan di luar bumi? Pertanyaan ini ssungguh menarik bagi kita. Skenario yang langsung terbayang dipikiran kita setidaknya adalah seperti apa mereka, bisakah mereka berkomunukasi dengan kita, atau dapatkah kita kesana ataupun sebaliknya bisakah mereka ke bumi. Sungguh fantasi yang mengasyikkan, terlebih lagi fantasi ini dikaitkan dengan situasi bumi kita sekarang yang sudah tidak bersahabat lagi karena ulah kita sendiri. Maka skenario yang tertuju yang merupakan skenario paling ekstrem bahwa bilamana bumi tak layak huni kemanakah kita akan pergi?? ke angkasa raya mungkin jawabnya.


Itulah fantasi, tetapi fantasi juga sebenarnya tidak bisa dianggap hanya sebatas angan-angan tak berguna. Setidaknya kita mengetahui penemuan-penemuan mutakhir pada tiap zaman acapkali berawal dari fantasi. Misalnya bagaimana bisa terbang? Zaman dahulu hal ini orang bisa menyebutnya sebagai fantassi seorang gila, tetapi sekarang hanya orang gila yang tidak membenarkan fakta tersebut. Fantasi-fantasi yang disebutkan pada awal tulisan ini pun tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat bukan lagi menjadi sekedar fantasi imajinatif melainkan hal yang akan benar-benar terjadi, wallahu a’lam!